Friday, November 18, 2011

RSI & Dow





Sinergisitas Indikator RSI dan Peak and Through

Penggunan indikator RSI akan sangat membantu jika digunakan secara tepat. Dalam analisis Peak and Through, RSI akan sangat membantu untuk melihat kemungkinan berakhirnya pergerakan koreksi baik pada up maupun down trend. Cara menggunakannya adalah sbb:

1. Pada Up Trend.
- Konfigurasikan HH dan HL pada TF H4
- Ketika harga sedang dalam pergerakan koreksi ke bawah untuk membentuk Higher Low (HL) lalu pindah dan amati pergerakan di TF H1 dengan memasang indikator RSI standard setting
- Entry ketika RSI sudah berada di sekitar level over shold (level 30, bisa sedikit di atas atau di bawahnya)
- Pasang stop loss sedikit di bawah (+/- 10 pips) level HL di TF H4, atau 30 s/d 50 pips dari posisi entry
- Target TP setelah harga membentuk Higher High pada TF H4 atau 60 s/d 100 pips. Jika akan di hold sampai beerapa hari, perhatikan dulu kondisi perjalan trend pada TF daily

2. Pada Down Trend.
- Konfigurasikan LL dan LH pada TF H4
- Ketika harga sedang dalam pergerakan koreksi ke atas untuk membentuk Low High (HL) lalu pindah dan amati pergerakan di TF H1 dengan memasang indikator RSI standard setting
- Entry ketika RSI sudah berada di sekitar level over bought (level 70, bisa sedikit di atas atau di bawahnya)
- Pasang stop loss sedikit di atas (+/- 10 pips) level LH di TF H4 atau 30 s/d 50 pips dari posisi entry
- Target TP setelah harga membentuk Lower Low pada TF H4 atau 60 s/d 100 pips. Jika akan di hold sampai beerapa hari, perhatikan dulu kondisi perjalan trend pada TF daily

Contoh penggunaan RSI dan Peak and Through pada up trend.

Identifikasi dan konfigurasi trend TF H4 (HH - HL)

Metode DOW


emas genthong

Wednesday, October 5, 2011

Masihkah down trend Gold....

Big spaekulan masih menurunkan minat belinya, terlihat dari trend down large spekulator : jadi mesti hati2 akan turunnya harga lebih turun sekaligus siap harga akan segera up ke $2000/onz karena nilai cot ini telah mengalami nilai terendah selama beberapa periode ini...

Friday, September 30, 2011

Pending order

Pending order adalah merupakan slaha satu cara untuk OP dengan setting awal terlebih dahulu. Halpenting yang perlu diperhatikan adalah batasan dimana dan sampai mana. Adalah adanya sebuah batasan atau yang sering disebut support and resistance lah kemudian yang dijadikan acuannya. Yaitu batas manakah yang sekiranya bener2 valid tentang batasan tersebut.

History price dapat kita jadikan materi untuk menemukan batasan 2 tersebut. Berikut ini adalah contoh pending order yang disarankan oleh seorang mentor saya



Pending order nya adalah sell stop di 1619 dan TP di 1616. Kalo kita cermati maka akan terlihat bagaimana saat melewati salah satu batas tersebut maka akan sampai ke batas yang lain (lihat history price)

Semoga sedikit ini bisa menjadi pembelajaran kita. Kata mentor saya kesempatan itu sangat banyak tinggal kita memilih yang bener valid dan kita yakin.

Thursday, September 15, 2011

Hold Emas





Idaman trade gold saya.... Bismillah, bismillah, bismillah....

Wednesday, September 7, 2011

Kerkebun emas, perak...

Kenaikan harga emas perak dalam kurun 5 tahun,


Kenaikan harga emas perak dalam kurun 1 tahun,

Thursday, September 1, 2011

Saatnya Side way




Large spekulator masih lagi istirahat buy, jadi stay tune, wait and see....
emas genthong

Monday, August 22, 2011

The Federal Reserve

Amerika Serikat melalui bank sentralnya, The Federal Reserve, diduga menjadi penyebab kekacauan yang mendorong terpuruknya pasar modal di dunia, termasuk di negara berkembang seperti Indonesia. AS sengaja membanjiri ekonomi global dengan dollar AS agar melemah secara internasional.

"AS membeli sendiri surat utang via mekanisme Quantitative Easing Money (QEM). Dananya (dicetak) dengan beragam jenis pinjaman tunai, sehingga sirkulasi mata uang The Fed juga naik. Itu tanda dollar AS melemah karena dibanjiri The Fed sendiri," ujar Pengamat Pasar Modal Yanuar Rizky, Senin (8/8/2011) di Jakarta.

Menurut Yanuar, selisih dari putaran dana ini tidak bisa dipungkiri berasal dari fluktuasi indeks pasar keuangan negara ketiga, baik dalam saham maupun surat utang negara (SUN). Itu membuat kurs negara tersebut berfluktuasi atas dollar AS.

"Permainan ini terlalu dikendalikan oleh The Fed sendiri, meski mereka menghibur Indonesia dengan nilai tukar dollar AS yang seolah melemah. Namun, fluktuasinya tentu akan spekulatif dan paling tidak membuat suku bunga riil tetap tinggi, karena kompetisi dengan gain (keuntungan) di pasar uang," tutur Yanuar.

Sebagai gambaran, beberapa bulan lalu, Mister Sam mempunyai 1 dollar AS yang ditukarkan ke rupiah, dan memperoleh Rp 9.000. Lalu, dia belikan uang itu ke saham PT X, dan memperoleh tiga lembar saham (harganya Rp 3.000 per lembar).

Ketika harga saham PT X naik jadi Rp 3.300 per lembar, dia menjual saham itu dan memperoleh Rp 9.900. Pada saat bersamaan, uang itu ditukarkan kembali ke dollar AS yang dipatok Rp 8.500 dollar AS. Akhirnya, Mister Sam pun memperoleh 1,17 dollar AS.

Jadi dalam tempo yang tidak terlalu lama dapat gain lumayan. "SUN dan saham yang naik turun juga harus dipastikan tidak semu," ujarnya.